10 Lokasi Wisata Favorit Di Kabupaten Cianjur

20 Lokasi Wisata Favorit Di Kabupaten Cianjur

Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta di utara , Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut di timur, Samudra Hindia di selatan, dan di barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi.

20 Tempat Wisata di Cianjur, Jawa Barat

Selain beberapa hal yang di kenal dari Kabupaten ini, seperti Tauco atau Ayam Pelung, Cianjur juga memiliki beberapa objek wisata yang banyak di kenal hingga ke Mancanegara, seperti Gunung Padang yang sampai kini masih menjadi sebuah Misteri. Selain Gunung Padang, Cianjur masih memiliki beberapa tempat yang layak di jadikan sebagai tempat berlibur atau wisata. Berikut 20 tempat wisata di Cianjur:

1. Alun-alun Suryakencana
Alun-alun Suryakencana

Alun-alun Suryakencana adalah hamparan lahan yang berada di ketinggian Gunung Gede. Objek wisata ini masih berada dalam lingkungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Memiliki lahan seluas 50 hektar pada di ketinggian 2.750 m di atas permukaan laut, biasanya Alun-alun Suryakencana dijadikan sebagai aktifitas pendakian dan perkemahan. Ditempat ini anda akan menemukan banyak bunga Edelweiss, namun jika Anda hendak ke tempat ini sebaiknya membawa perlengkapan yang memadai karena suhu di tempat ini akan membuat Anda kedinginan. Pada siang hari suhu "normal" berkisar 18 °C dan pada malam hari suhu berkisar 5 °C. Pendakian untuk mencapai tempat tersebut bisa memakan waktu 4 hingga 7 jam.

2. Curug "air terjun" Cibeureum
Curug "air terjun" Cibeureum

Curug atau air terjun Cibeureum adalah sebuah objek wisata alam yang berada di Desa Cimacan, kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Seperti halnya Alun-alun Suryakencana, objek wisata yang berada pada ketinggian 1.675 m dari permukaan laut ini masih berada dalam lingkungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Terdapat juga 2 Curug "air terjun" lainnya di sekitar Curug Cibeureum. Anda perlu mendaki sekitar 2,7 km untuk mencapai objek wisata tersebut, kurang lebih akan memakan waktu hingga satu jam.

3. Curug "air terjun" Ciismun
Curug "air terjun" Ciismun

Curug atau air terjun Ciismun adalah sebuah objek wisata alam yang berada di kawasan Kebun raya Cibodas, Cipanas. Air curug ini terjun dari sudut pertemuan bukit Agropolitan dengan bukit Cibodas dan berada di ketinggian 1.275 m dari permukaan laut. Air terjun yang memiliki ketinggian air terjun sekitar 30 metar ini banyak dikunjungi wisatawan lokal yang hanya memiliki sedikit waktu untuk berekreasi, meskipun tidak ada pendakian, namun anda tetap harus berjalan kaki sekitar 2 km untuk mencapai tempat ini.

4. Curug "air terjun" Citambur
Curug "air terjun" Citambur

Curug atau air terjun Citambur adalah sebuah curug yang berlokasi di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Ketinggian dari curug ini berkisar 130 meter, sementara lokasi berada pada ketinggian sekitar 1.400 m di atas permukaan laut. Curug ini memiliki histori sejarah yang sangat kuat, sehingga banyak cerita-cerita yang di percaya masyarakat sekitar yang berhubungan dengan Curug Citambur ini. Panorama alam yang luar biasa di objek wisata tersebut harus Anda bayar dengan perjalanan yang melelahkan.

5. Danau Leuwi Soro
Danau Leuwi Soro

Danau Leuwi Soro adalah sebuah danau kecil atau leuwi yang berada di selatan Kabupaten Cianjur. Dari pusat kota Cianjur menuju ke lokasi wisata ini berjarak sekitar 65 km. Memiliki jarak yang begitu jauh dari pusat kota, objek wisata yang berada di Kecamatan Pagelaran ini akan memberikan suasana tersendiri bagi Anda yang telah merasa sumpek atau jenuh dengan aktifitas Perkotaan.

6. Gunung Gede
Gunung Gede Jawa Barat

Gunung Gede adalah sebuah gunung yang berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Memiliki ketinggian sekitar 2.000 - 3.000 m diatas permukaan laut, gunung ini berada di wilayah tiga Kabupaten yaitu, Kabupaten Cianjur, Bogor dan Sukabumi. Gunung yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977 ini kaya akan berbagai jenis burung, tercatat dihuni oleh 251 jenis dari 450 jenis burung yang terdapat di Pulau Jawa. Selain menyimpan banyak cerita sejarah dan mistis, Gunung Gede memiliki banyak tempat yang menjadi objek wisata pavorit.

7. Gunung Padang
Situs Megalitikum Gunung Padang

Gunung Padang adalah sebuah situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum yang memiliki luas sekitar 3 ha. Para peneliti baik dalam negeri maupun luar negeri menemukan bahwa Gunung yang berbentuk piramida ini telah berusia sekitar 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi, lebih tua dari piramida Giza di Mesir, yang hanya berusia 2.500 sebelum Masehi. Namun masih banyak teka-teki dan misteri yang masih belum terjawab seputar piramida yang sering menjadi pusat bunyi-bunyian misterius dikala malam hari ini. Anda akan merasa takjub setelah melihat apa yang ada di objek wisata yang terletak di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur tersebut.

8. Gunung Pangrango
Gunung Pangrango

Gunung Pangrango adalah gunung tertinggi kedua di Jawa Barat. Gunung yang tepat bersebelahan dengan Gunung Gede ini memiliki ketinggian sekitar 3.000 m diatas permukaan laut dan sama halnya dengan Gunung Gede, Gunung Pangrango masih berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango. Puncak dari Gunung Pangrango dinamakan Puncak Mandalawangi, dimana puncak tersebut merupakan pertemuan batas tiga kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

9. Gunung Kasur
Situs Megalitikum Gunung Kasur

Gunung Kasur adalah sebuah objek wisata yang berlokasi di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang memiliki ketinggian sekitar 1000 m diatas permukaan laut. Seperti halnya Gunung Padang situs Megalitikum ini menyerupai bentuk piramida. Pada ketinggian gunung tersebut Anda akan merasakan sensasi pemandangan alam yang sangat luar biasa. Hamparan alam dan udaranya menjadikan tempat ini sebagai objek wisata alam yang patut Anda kunjungi.

10. Istana Presiden Cipanas
Istana Presiden Cipanas

Istana Presiden Cipanas adalah sebuah istana Kepresidenan yang terletak dikaki Gunung Gede Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pada awalnya Istana tersebut merupakan milik dari seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740. Namun sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Setelah Kemerdekaan gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden atau Wakil Presiden beserta keluarga.

SELANJUTNYA >>

Gunung Padang Cianjur Peninggalan Kebudayaan Megalitikum

Gunung Padang adalah situs prasejarah peninggalan dari kebudayaan Megalitikum. Berada tepat di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa barat, Lokasi yang kini dijadikan sebagai objek wisata ini berjarak sekitar 30km dari pusat kota Kabupaten Cianjur ke arah selatan.

Gunung Padang Cianjur Peninggalan Kebudayaan Megalitikum

Dengan luas kompleks utama sekitar 900 m², serta memiliki luas areal situs ini sekitar 3 ha, dan berada pada ketinggian 885 m dpl, menjadikannya situs gunung padang sebagai kompleks punden berundak terbesar se Asia Tenggara. Lokasi yang diperkirakan menjadi tempat pemujaan pada sekitar 2000 tahun SM ini dikelilingi oleh bukit-bukit dan lembah-lembah curam dimana area situsnya berbentuk memanjang dengan permukaan yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi.

Tempat yang dianggap sebagai tempat Prabu Siliwangi bertapa ini telah di kramatkan dan dianggap angker oleh masyarakat sekitar. Berbagai cerita turuntemurun maupun kesaksian langsung banyak terjadi hal-hal aneh diluar logika atau mistis yang kerap terjadi disekitar lokasi situs ini, seperti sering terdengarnya suara-suara yang memiliki nada dimalam-malam tertentu oleh penduduk setempat. Menurut penuturan salah seorang penduduk didesa sekitar lokasi tersebut, suara-suara tersebut menyerupai suara gamelan yaitu alat musik khas sunda.

Selain Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan penelitian internasional terkemuka seperti laboratorium Beta Analytic Miami, Florida, Amerika serikat telah melakukan penelitian mendalam terkait keberadaan situs yang dikaji pertamakalinya oleh Puslit Arkenas pada tahun 1979. Hasil penelitian yang dikeluarkan oleh laboratorium Beta Analytic Miami menyatakan bahwa usia dari lapisan dari kedalaman sekitar 5 meter sampai 12 meter bada bor 2 berumur sekitar 14500–23000 Sebelum Masehi. Hasil tersebut dapat dikatakan sebuah penemuan yang mengejutkan dan sulit untuk dipahami apabila disandarkan dengan Peradaban Jawa pada angka usia situs tersebut. Dan apabila bandingkan dengan piramida Giza yang sangat terkenal di Mesir, situs "piramida" Gunung Padang yang berusia sekitar 14500-23000SM jauh lebih tua dari Piramida bersejarah di Mesir yang hanya berusia sekitar 2.500SM.

Sejarah Mesjid Agung Cianjur

Dibalik Perjalanan Panjang Mesjid Agung Cianjur

Mesjid Agung Cianjur adalah sebuah mesjid yang berlokasi di Jl. Siti Jenab, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejak pertama kali dibangun pada jaman pendudukan Belanda, Mesjid Agung Cianjur sudah mengalami 7 kali renovasi dan perluasan. Terahir kali pada tanggal 2 Agustus 1993 hingga tanggal 1 Januari 1998, dilakukan renovasi total yang menelan anggaran sekitar Rp 7,5 M. Renovasi besar-besaran tersebut dilakukan pada priode kepemimpinan Bupati Drs. H. Eddi Soekardi dan berakhir di masa kepemimpinan Bupati Drs. H. Harkat Handiamihardja. Kini, Mesjid Agung Cianjur telah memiliki luas bangunan sekitar 2.500 m2 dan di perkirakan bisa menampung kurang lebih 4000 jemaah, gaya arsitektur timur modern pun telah menjadi wajah dari Mesjid yang memiliki perjalanan panjang ini.

Tiga pintu utama yang berada di Mesjid Agung Cianjur diberi nama, antara lain:
  1. Babul Marhamah, pintu timur yang menghadap Jl. K. H. Tajudin (area parkir) dan Alun-alun Cianjur.
  2. Babussalam, pintu selatan yang menghadap ke Jl. Mesjid Agung
  3. Babussakinah, pintu utara yang menghadap ke Jl. Siti Jenab
Pembangunan:

Mesjid Agung Cianjur dibangun pada tahun 1810 oleh seorang warga Cianjur, namun tidak diketahui saat ini (tidak ada catatan) siapa seseorang tersebut. Namun pembangunan tersebur didukung oleh Raden boededar dengan mewakafkan tanah miliknya untuk pembangunan Mesjid tersebut, Raden boededar merupakan anak dari Kangjeng Dalem Sabirudin. Kangjeng Dalem Sabirudin adalah Bupati Cianjur ke-4 (priode 1727 - 1761) yang bergelar Raden Aria Wira Tanu IV.

Renovasi Pertama:

10 tahun setelah pembangunan, untuk pertama kalinya Mesjid Agung Cianjur di renovasi dan dikerjakan langsung oleh Raden Muhammad Hoesin Bin Syekh Abdullah Rifai, Penghulu Agung pertama dan Raden Mojanagara, Cucu Bupati Cianjur ke-4 (Raden Aria Wira Tanu IV). Hasil renovasi tersebut membuat bangunan Mesjid lebih besar dari sebelumnya, yaitu menjadi sekitar 400 m2.

Renovasi pasca meletusnya Gunung Gede:

Renovasi pasca meletusnya Gunung Gede:

Akibat dari meletusnya Gunung Gede pada tahun 1879, Mesjid Agung Cianjur mengalami kerusakan yang sangat hebat. Renovasi dilakukan setahun kemudian (tahun 1880) oleh Penghulu Agung saat itu RH. Soelaeman, dan seorang ulama yang bernama RH. Ma’mun bin RH. Hoessein. Renovasi yang juga dibantu oleh masyarakat tersebut membuat bangunan Mesjid Agung Cianjur bertambah luas, yaitu sekitar 400 m2.

Renovasi selanjutnya:

Renovasi ke-3 dilakukan pada tahun 1912 oleh RH Moch Said (Panghulu Agung Cianjur), Isa al-Cholid, RH Tolhah Bin RH Ein al-Cholid dan H Akiya Bin Darham. Renovasi ke-4 dilakukan pasca kemerdekaan, tepatnya tahun 1950, dengan anggaran sekitar Rp 500.000. Renovasi ke-5 dan ke-6 dilakukan dalam renggang waktu tahun 1951 - 1974. Seperti yang dituliskan di awal, renovasi Mesjid Agung Cianjur yang terakhir dilakukan pada tanggal 2 Agustus 1993 hingga tanggal 1 Januari 1998.

Dibalik Perjalanan Panjang Mesjid Agung Cianjur

Berikut Profil Mesjid Agung Cianjur:
Alamat Jl. Siti Jenab 14 Pamoyanan, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur
ID 01.2.13.03.01.000004
Luas Tanah 30.000 m2
Status Tanah Wakaf (Raden Boededar)
Luas Bangunan 2.500 m2
Tahun Berdiri Tahun 1810
Jumlah Imam 20 Orang
Jumlah Khatib 50 Orang
Jumlah Muazin 10 Orang