Sejarah Kepemimpinan Kabupaten Cianjur


Raden Aria Wira Tanu I adalah seorang pendiri sekaligus Bupati pertama Kabupaten Cianjur (masa jabatan: 1677-1691). Raden Aria Wira Tanu yang bernama asli Jayasasana merupakan putra dari Raden Aria Wangsa Goparana yang merupakan anak dari Sunan Ciburang (Raja dari Kerajaan Talaga). Menurut silsilah, Raden Aria Wira Tanu atau Jayasasana merupakan keturunan Prabu Siliwangi generasi ke-8.

Ayah dari Raden Aria Wira Tanu (Raden Aria Wangsa Goparana) diusir dari Talaga ketika ia masuk Islam. Sempat berkelana, hingga kemudian Raden Aria Wangsa Goparana mendirikan sebuah desa dan menjadi Dalem (kepala) di Kampung Nangkabeurit, sekarang masuk ke wilayah Kecamatan Sagaraherang Kabupaten Subang. Anak-anak dari Raden Aria Wangsa Goparana, antara lain:
  1. Jayasasana (Raden Arya Wira Tanu)
  2. Wiradiwangsa
  3. Candramangala
  4. Santaan Kumbang
  5. Yudanagara
  6. Nawing Candradirana
  7. Santaan Yudanagara
  8. Nyi Murti

Awal mula berdirinya Cianjur,


Jayasasana atau Raden Aria Wira Tanu yang terkenal sebagai orang yang rajin beribadah dan menuntut ilmu, diberikan tanggungjawab oleh ayahnya "Dalem Sagaraherang" berupa 100 orang rakyat untuk mencari tempat baru, yang kemudian sampailah ke sungai Cikundul, saat ini berada di wilayah kecamatan Cikalong Kulon. Mereka bermukim dan membuka lahan baru disana.

Runtuhnya Pajajaran menyebabkan beberapa daerah merdeka dan menyebabkan beberapa kerajaan berusaha mengklaim wilayah-wilayah bekas Pajajaran. Tak terkecuali Kerajaan Sumedang Larang di bawah Prabu Geusan Ulun pun ingin mengklaim wilayah-wilayah bekas Pajajaran tersebut dengan "militer". Namun saat itu Kekuasaan Cirebon yang merupakan bawahan dari Kerajaan Mataram, mengangkat Jayasasana sebagai senapati atau panglima dengan gelar Wira Tanu, yang berarti Panglima atau Senapati.

Pada saat itu, beberapa kesatuan masyarakat bersepakat dan menyatakan bahwa wilayahnya bersatu menjadi satu negeri yang bernama Cianjur, serta mengangkat Jayasasana yang sudah bergelar Wira Tanu sebagai Dalem "Pemimpin" Cianjur. Karena sudah diangkat sebagai dalem, Wira Tanu kemudian menggunakan gelar Aria, sehingga nama lengkapnya menjadi Raden Aria Wira Tanu.

Sejarah Asal muasal Cianjur
Pendopo Cianjur sebelum Kemerdekaan

Cianjur pada awalnya adalah wilayah Mataram melalui Cirebon, namun pada tanggal 2 Juli 1677, Trunojoyo menyerbu istana Plered dan Amangkurat I kabur bersama Mas Rahmat. Kesempatan ini dijadikan titik tolak lepasnya wilayah-wilayah jajahan Mataram secara de facto, termasuk Cianjur.

Kemerdekaan dari Mataram hanya de facto, secara de jure, Cianjur berada di wilayah VOC berdasarkan kontrak tanggal 25 Februari 1677. Karena pada saat itu VOC belum mampu mengelola seluruh wilayah jajahannya sehingga Aria Wira Tanu yang pada saat itu menjadi Dalem secara Mandiri tanpa diangkat oleh VOC maupun oleh Raja/Sultan terkait, lantas yang tercatat dalam catatan VOC, Bupati Pertama Cianjur bukanlah Aria Wira Tanu I, adalah Dalem setelahnya yaitu Wira Tanu II, yang merupakan anak Aria Wira Tanu I.

Aria Wira Tanu I wafat pada tahun 1706, dan Ia meninggalkan putra-puteri sebanyak 11 orang, antara lain:
  1. Raden Aria Wiramangala, yang kemudian menjadi penerusnya sebagai Wira Tanu II
  2. Raden Aria Martayuda
  3. Raden Aria Tirta
  4. Raden Aria Natadimanggala, bergelar Dalem Aria Kidul
  5. Raden Aria Wiradimanggala, bergelar Dalem Cikondang
  6. Raden Aria Suradiwangsa
  7. Nyi Mas Kaluntar
  8. Nyi Mas Karangan
  9. Nyi Mas Bogem
  10. Nyi Mas Kara
  11. Nyi Mas Jenggot
Menurut legenda, Jayasasana atau Raden Aria Wira Tanu memiliki tiga orang anak hasil dari pernikahannya dengan Jin cantik, yaitu Suryakancana, Indang Kancana atau Indang Sukaesih dan Andaka Wirasujagat. Namun versi lain menyatakan bahwa wanita yang dimaksud bukanlah seorang Jin melainkan seorang wanita cantik yang berasal dari India. Karena orang-orang pada saat itu tidak terbiasa dengan "paras cantik" India, maka orang-orang beranggapan bahwa wanita tersebut adalah Jin.

Cianjuran Atau Mamos, Kesenian Dari Cianjur

Cianjuran Atau Mamos, Kesenian Dari Cianjur

Kesenian Cianjuran atau Mamos adalah tembang sunda yang hadir pada era sebelum 1900. Adalah sang Bupati Cianjur yang ke-9 yaitu R.A.A. Kusumahningrat yang menciptakan kesenian ini. Ketika di adakannya Musyawarah Tembang Sunda sa-Pasundan pada tahun 1962 di Bandung, kesenian yang menggunakan alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, dan atau rebab ini dikukuhkan sebagai salah satu kesenian khas sunda.

Awal mulanya R.A.A. Kusumahningrat yang menjabat sebagai bupati kabupaten Cianjur pada priode 1834 hingga 1862. Sang bupati juga dijuluki Dalem Pancaniti, terkait kebiasaannya membuat lagu dan memainkan musik yang dilakukannya di sebuah bangunan yang bernama Pancaniti.

Kesenian yang pada awal mulanya sebagai musik hiburan alat silaturahmi di antara kaum menak ini berasal dari berbagai seni suara sunda, seperti pantun, beluk (mamaca), degung, serta tembang macapat Jawa, yaitu pupuh.

Dengan menggunakan alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, dan atau rebab, lagu-lagu Cianjuran melantunkan jenis tembang dengan menggunakan pola pupuh Kinanti, Asmarandana, Sinom dan Dangdanggula, namun ada di antaranya lagu dari pupuh lainnya.

3 Makanan Khas Daerah Cianjur

Terletak di wilayah tanah sunda, tentunya dalam hal Kuliner atau makanan masyarakat Cianjur sangat kental dengan cita rasa masakan sunda. Hampir semua masakan khas sunda dapat ditemukan seluruh wilayah Kabupaten Cianjur. Untuk makanan khas, Cianjur sangat lekat dengan 3 makanan berikut ini.

3 Makanan Khas Daerah Cianjur

Tauco adalah salah satu makanan khas dari Kabupaten Cianjur. Tauco pada umumnya dijadikan bumbu atau pelengkap masakan lainnya, namun olahan fermentasi kacang kedelai ini juga dapat santap langsung bersama dengan nasi. Meskipun dibeberapa daerah lainnya selain Cianjur juga terdapat tauco, namun dengan cara mengolah yang tidak sama, tauco Cianjur diakui memiliki cita rasa tersendiri.

Pembuatan tauco di Cianjur dan sekitarnya pada umumnya dengan menghaluskan biji kedelai yang telah direbus terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan tepung terigu dan rempah lainnya sebelum akhirnya di fermentasi dengan cara menjemurnya pada terik matahari selama sekitar beberapa minggu hingga tumbuh jamur atau telah mengeluarkan aroma tauco.

Hasil penelitian para ahli pada 100gr tauco didapat kandungan antara lain, energi sebesar 166 kilokalori, karbohidrat 24,1 gram, protein 10,4 gram, kalsium 55 miligram, lemak 4,9 gram, fosfor 365 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Tauco juga terkandung vitamin A sebanyak 23 IU, serta kandungan vitamin B1 sebesar 0,05 miligram.

Makanan khas daerah Cianjur lainnya adalah Geco. Gego merupakan nama yang dibuat dari singkatan 2 bahan utama dalam membuatnya, yaitu Toge dan Tauco. Hidangan yang memiliki sedikit kuah ini merupakan perpaduan antara toge, oncom, dan mie yang dimasak dan diberi bumbu tauco. Kenikmatan Geco ini terasa ketika dimakan dalam keadaan panas atau hangat.


Selain Tauco dan Geco, satu lagi yang dikenal sebagai makanan khas Cianjur yaitu Manisan buah. Terdapat banyak toko-toko disepanjang lintasan Jakarta Bandung di wilayah Kabupaten Cianjur yang menjual manisan dengan berbagai macam varian buah-buahan. Telah lamanya keberadaan toko-toko tersebut dan kerap dibeli oleh orang yang kebetulan melintasi jalur tersebut membuat manisan buah di jadikan sebagai makanan khas Cianjur.

Daftar Hotel & Penginapan di Cianjur


Aden HotelJl. Siti Jenab
Airy PanembongJl. Ir. H. Juanda
Berlian Resort CipanasJl. Sindanglaya Cimacan Km. 41
Bukit Indah Puncak HotelJl. Raya Ciloto 116
Bukit Raya Talita HotelJl. Raya Cipanas
Bumi Ciherang Hotel & VillaJl. Raya Ciherang KM. 78
Bydiel HotelJl. Ir. H. Juanda
Ciloto Indah Permai HotelJl. Raya Ciloto, Puncak
Hotel CianjurJl. Raya Cipanas
Kaoem Goest houseJl. Mesjid Agung
Lembah Hijau Mountain Resort HotelJl. Raya Puncak Ciloto
Lembah Pinus HotelJl. Raya Ciloto Puncak
Novus Giri Resort & SpaJl. Sindanglaya, Cipanas
Prima Cianjur HotelJl. Prof. Moh. Yamin
Puncak Pass ResortJl. Raya Puncak KM. 90
Sangga Buana Hotel & BungalowsJl. Raya Cipanas
Tangko Inn ResortJl. Kemang, Kampung Kemang
The Jhons Cianjur Aquatic ResortKp. Tangkil Cianjur
Titra Dahlia HotelJl. Arif Rahman Hakim
TW HotelJl. KH. Abdullah Bin Nuh
Wisma Intan Rumah Kost EksklusifJl. Salam Permai I
Yasmin Resort & Conference HotelJL. Jeprah Palasari